Jumat, 12 April 2013

Teori Kepribadian Allport



·         Allport
            Kepribadian menurut Allpot sebagai organisasi dinamis dari sistem psikofisik seseorang yang menentukan perilaku dan pikiran dari orang lain. Orang yang sehat secara psikologis kebayakkan termotivasi oleh proses yang disadari; mempunyai perluasan atas rasa tentang diri; berhubungan dengan kasih sayang dengan orang lain; menerima diri mereka apa adanya;mempuyai persepsi realistis mengenai dunia; serta memiliki wawasan,humor dan filosofi kehidpan yang menyeluruh. Secara umum teori                    Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia, teori Allport itu telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan. Hal tersebut terlihat dari teorinya, yaitu ”gambaran kodrat manusia adalah positif, penuh harapan dan menyanjung-nyanjung”. Memandang satu pribadi positif dan apa adanya merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuasan dari teori Allport.
Kemudian Allport juga berpendapat bahwa kepribadian yang neurotis dan kepribadian yang sehat merupakan hal yang mutlak terpisah. Namun dalam hal ini tang menjadi kelebihan Allport adalah tentang antisipasi, Dalam teori Allport antisipasi adalah penting untuk menentukan siapa dan apakah kita ini, dalam membentuk identitas diri kita.
                        Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.
            Perkembangan Proprium
Allport mengemukakan bahwa semua fungsi diri atau fungsi ego yang telah dijelaskan disebut dengan fungsi proprium dari kepribadian. Fungsi-fungsi ini termasuk perasaan jasmaniah, identitas diri, harga diri, perluasan diri, rasa keakuan, pemikiran rasional, gambaran diri, usaha proprium, gaya kognitif dan fungsi mengenal. Semuanya merupakan bagian yang sebenarnya dan vital dari kepribadian. Fungsi-fungsi tersebut sama-sama memiliki suatu arti fenomenal dan “ makna penting”. Fungsi-fungsi itu bersama disebut sebagai proprium. Proprium itu tidak dibawa sejak lahir, melainkan berkembang karena usia.
Allport menunjukkan tujuh aspek dalam perkembangan proprium atau ke-diri-sendiri-an (self hood). Selama 3 tahun pertama, tiga aspek muncul, yakni : rasa diri jasmaniah, rasa identitas-diri berkesinambungan dan harga-diri atau rasa bangga. Antara usia 4 sampai 6 tahun, dua aspek lainnya muncul, yakni : perluasan diri (the extension of self), dan gambaran diri. Suatu waktu antara usia 6 dan 12 tahun, anak mengembangkan kesadaran-diri sehingga ia dapat menanggulangi masalah-masalahnya dan akal pikiran. Selama masa remaja, munculah intensi-intesi, tujuan-tujuan jangka panjang, dan cita-cita yang masih jauh. Aspek-aspek ini disebut usaha proprium.
Dengan penjelasan seperti dia atas, Allport ingin menghindari pendapat yang mengundang pertanyaan dari banyak teoritikus yang menyatakan bahwa diri atau ego itu serupa manusia mikro (homunculus) atau “manusia yang berada di dalam dada” yang melakukan tugas mengorganisasikan, memegang kendali dan menjalankan sistem kepribadian. Ia mengakui pentingnya semua fungsi psikologis yang bersumber pada diri dan ego, namun ia berusaha keras menghindari teori yang memandang diri dan ego sebagai pelaku atau penggerak kepribadian. Bagi allport, diri dan ego dapat digunakan sebagai kata sifat untuk menunjukkan fungsi-fungsi proprium di dalam seluruh bidang kepribadian.
                        Allport menidentifikasikan enam kriteria kepribadian yang matang. Kriteria yang pertama adalah perluasan diri. Pribadi yang matang akan mencari untuk mengidentifikasi diri dan berpatisipasi dalam kejadian yang terjadi di luar diri mereka,meraka tidak berpusat pada diri sendiri seta mampu terlibat dalam masalah dan aktifitas yang tidak berpusat pada diri sendiri.
                        Kedua, kepribadian yang matang memiliki karakter berupa “hubungan yang hangat dengan orang lain”. Mereka mempunyai kapasitas untuk mencintai orang lain dalam cara-cara intim dan simpatik dengan orang lain. Manusia yang sehat secara psikologis memperlakukan orang lain dengan rasa hormat, serta menyadari bahwa kebutuhan, keinginan  dan harapan orang lain merupakan hal yang tidak sepenuhnya asing dengan milik meraka sendiri.
                        Ketiga adalah keamanan emosional atau penerimaan diri. Pribadi yang matang menerima diri sendiri mereka apa adanya, dan memiliki apa yang disebut keseimbangan emosional. Manusia yang sehat secara psikologis tidak akan menjadi terlalu sedih apabila terdapat hal-hal yang berjalan diluar rencana. Mereka tidak akan berkutat dengan gangguan kecil serta menyadari bahwa rasa frustasi dan ketidaknyamanan merupakan bagian dari hidup.
                        Keempat, manusia yang sehat secara pskologis juga memiliki persepsi yang realistis mengenai lingkungan disekitarnya. Mereka tidak hidup dalam dunia fantasi. Mereka berfokus terhadap masalah dibanding pribadi,dan lebih berinteraksi dengan dunia yang dilihat kebanyakkan orang.
                        Kelima adalah insight dan humor. Pribadi yang matang mengenal dirinya sendiri sehingga tidak mempunyai kebtuhan untuk mengatribusikan kesalahan dan kelemaghan orang lain. Mereka juga mempunyai selera humor yang tidak kasar dan sesuai dengan kapsitas. Manusia yang sehat dapat melihat hal-hal yang absurd dan mustahil dalam kehidupan serta tidak mempunyai kebutuhan untuk berpu-pura atau memakai topeng dalam kehidupan meraka.
                        Keenam adalah filosofi kehidupan maksudnya adalah manusia dengan sikap yang matang dan filosfi kehidupan yang integral, mempunyai kesadaran yang berkembang dengan baik dan kemungkinan besar memiliki hasrat untul melayani orang lain.

Struktur dan Dinamika Kepribadian
                        Organisasi dinamis dalam seseorang yang terdiri dari sistem-sistem psikofisis yang menentukan keunikan penyesuaian dirinya dengan lingkungan. Dua hal yang menjadi tekanan utama adalah kepribadian merupakan sesuatu yang berkembang dan unsur-unsurnya saling terkait. Dalam pencarian definisi kepribadiannya Alllport dengan hati-hati menyadari istilah karakter dan temperamen. Karakter (watak) adalah segi kepribadian yang dinilai. Seseorang sering dinilai memiliki karakter baik atau buruk.sedangkan Temperamen adalah disposisi yang erat kaitannya dengan faktor biologis atau fisik. Dalam hal ini hereditas memainkan peranan penting dan bersama intelegensi dan fisik membentik kepribadian.

Sifat-sifat dan Disposisi-disposisi Personal
                        Sifat adalah Kecenderenungan untuk berespons dengan cara tertentu ; tendensi neuropsiki. Sifat bukanlah bentukan konsep abstrak lewat sebuah pengamatan melainkan kenyataan objektif. Selain itu sifat juga bukanlah sekedar eksistensi nominal. Sifat umum : ciri-ciri (sifat) yang terdapat pada banyak orang.Disposisi Personal: keunikan-kekhususan (sifat) pada individu.

Hubungan Sifat, Kebiasaan, Sikap dan Tipe
                        Keempat hal tersebut merupakan kecenderungan (predisposisi) yang unik, hasil dari faktor genetik dan pembelajaran dan mendorong/menuntun tingkah laku seseorang .
-           Kebiasaan: Kurang lebih umum ( sifat /trait paling umum) , respons khusus pada stimulus tertentu, kurang evaluatif.
-           Sikap : lebih umum dari kebiasaan, penekanan segi lingkungan (kecenderungan untuk berespon positif atau negatif terhadap objek tertentu), paling evaluatif.
-           Tipe: Abstraksi/pengelompokan sifat-sifat; mementingkan keajegan/keteraturan sekumpulan sifat. Akan tetapi tipe menyembunyikan (sifat)keunikan pribadi dan menunjukan perbedaan perbuatan yang tidak begitu cocok dengan kenyataan.
Disposisi Pokok, Disposisi Sentral dan Disposisi Sekunder
            Disposisi pokok adalah sesuatu yang begitu umum sehingga dapat ditemukan pada setiap individu. Disposisi sentral adalah kecenderungan karakter yang kuat (khas) pada seseorang.  Disposisi Sekundera adalah Berfungsi terbatas, kurang menentukan dalam deskripsi kepribadian dan lebih terpusat pad respon yangt dicocokinya.
                        Dua kekhususan teori Allport adalah penolakannya pada masa lalu yang mengambil bagian penting dalam motivasi dan ketegasannya dalam proses kognitif seperti intensi, perencanaan pada motivasi orang dewasa. Apa yang dilakukan oleh individu adalah kunci petunjuk yang penting tentang bagaimana orang bertingkah laku sekarang. Allport mencari ke masa depan apa yang diharapkan oleh individu.

Perkembangan Kepribadian Self
                        Self merupakan satu-satunya sepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self dibentuk melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologic dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri cerdas, menyenangkan, jujur, baik hati dan menarik.

Peranan Positif Regards
                        Dalam hidupnya, manusia selalu mempunyai perasaan dan kebutuhan untuk dicintai, disukai dan diterima oleh orang lain.dan oleh karena itu self akan berkembang secara utuh-keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagian jika tercapai.
Ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
1) Keterbukaan terhadap pengalaman (openness to experience)
adalah salah satu dari lima wilayah utama kepribadian yang ditemukan oleh para psikolog. Keterbukaan aktif melibatkan imajinasi, estetika sensitivitas, perhatian terhadap perasaan batin, preferensi untuk berbagai, dan keingintahuan intelektual. Sebagian besar psikometrik penelitian telah menunjukkan bahwa kualitas ini secara statistik berkorelasi. Dengan demikian, keterbukaan dapat dipandang sebagai ciri kepribadian global yang terdiri dari satu set ciri-ciri khusus, kebiasaan, dan kecenderungan yang berkumpul.
2) hidup menjadi (existential living)
sebagian didasarkan pada eksistensial keyakinan bahwa manusia sendirian di dunia. Perasaan kesendirian ini menyebabkan perasaan ketakbermaknaan yang dapat diatasi hanya dengan orang itu sendiri menciptakan nilai-nilai dan makna. Ini menunjukkan bahwa dalam membuat pilihan-pilihan kita sendiri kita menerima tanggung jawab penuh atas hasil dan menyalahkan siapa pun kecuali diri kita sendiri jika hasilnya kurang dari apa yang diinginkan.
3) keyakinan organismik (organismic trusting)
Mempercayai seseorang pikiran dan perasaan sebagai akurat. Lakukan apa yang datang secara alami.
4) pengalaman kebebasan (experiental freedom)
Untuk mengakui kebebasan seseorang dan bertanggung jawab atas tindakan sendiri.
5) kreativitas (creativity)
Full partisipasi di dunia, termasuk memberikan kontribusi bagi kehidupan orang lain
Otonomi Fungsioanal
Otonomi fungsional memandang motivasi dewasa bermacam-macam, sistem self sustaining, pertumbuhan sistem antecedent, tapi secara fungsional tak terkait. Otonomi fungsional juga pendorong dan pembentukan perilaku masa kini dan lepas lepas dari masa lalu. Apa yang dilakukannya semata-mata dikhususkan begitu saja demi tujuan berbeda dari semula.
§  Perseverative Otonomi Fungsional : meliputi bentuk-bentuk kecanduan,mekanisme sirkular, perbuatan yang diulang-ulang atau secara rutin. Orang dewasa yang sehat ditandai dengan serangkaian sifat yang teratur dan kongruen yang berfungsi sebagaian besar secara rasional dan sadar. Maka untuk memahami orang dewasa maka harus memahami maksud dan aspirasi mereka.
§  Propriate Otonomi Fungsional : meliputi minat-minat yang dipelajari, nilai-nilai, sentimen-sentimen, motif-motif pokok, disposisi pribadi, gambaran diri dan gaya hidup. Manusia selalu dalam proeses untuk menjadi lebih integral dan daya penyatiu yang paling penting adalah propriate function, dimana usaha mengejar tujuan yang membentuk kepribadian.

Perkembangan Kepribadian
                        Allport melihat bahwa anak yang baru lahir sebagai seorang ciptaan keturunan, hanya memiliki dorongan primitif, dan tingkah laku reflek ,tidak memiliki kepribadian tapi memiliki potensi yang akan terpenuhi atau terbentuk pada saat pertumbahan dan pematangannya. Dalam Perkembangan Proprium Allport membagi dalam beberapa tahap sebagai berikut:
1) 0-3 tahun :
Pembanguanan keadaran diri : sense of bodily self (enak tidak enak), perasaan identitas diri berkelanjutan kesadaran sebagai subjek yang berkembang. Dalam hal ini bahasa menjadi faktor yang penting. Harga diri atau kebanggaan sebagai periode terakhir dimana anak ingin melakukan sesuatu, membuatnya terwujud, dan mengontrol dunianya.
2) 4-6 tahun:
Perluasan diri dan gambaran diri. Dalam perluasan diri, perasaan keterhubungan dengan orang-orang dan hal-hal yang penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan lingkungan tempat dia tumbuh terhubung sangat penting. Muncul perasaan lingkungan tersebut adalah bagian dirinya. Gambaran diri; terkait dengan penanaman-penanaman nilai, tangung jawab moral, intensi, tujuan dan pengetahuan diri yang akan berperan mencolok  dalam kepribadiannya kelak.
3) 6-12 tahun:
Kesadaran diri. Pengenalan kemampunan diri mengatasi persoalan-persoalan dengan alasan dan gagasan karena anak bergerak dari lingkungan keluarga ke masyarakat.
4) Remaja
Propriate striving, pembanguanan tujuan dan rencana ke depan: intensi-intensi, long-range purposes,distant goals.Persoalan utama berkaitan dengan identitas, ”apakah saya seorang anak atau dewasa?”
5) Kedewasaan
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkahlaku menurut prinsip otonomi fungsional.

Teori kepribadian 2



   Freud
            Pendekatan Psikoanalisa = Psikodinamika,teori ini mementingkan aspek dinamis yaitu sebab-sebab terjadinya proses psikis. Berdasarkan pemerhatian bahwa individu seringkali tidak menyadari faktor-faktor yang menentukan emosi dan tingkah laku mereka. Metode psikoanalitis adalah pendekatan ini menyembuhkan klien dengan menggunakan teknik analisis mendalam yang bertujuan untuk menggali pengalaman masa lalu  seseorang.
            Dasar-Dasar dari teori psikoanalisa: Dasar kepribadian seseorang diperoleh sejak masa kecil, kejadian pada masa kecil atau lalu menjadi bagian dari ketidaksadaran,   gangguan   jiwa   terjadi akibat pertentangan antara id (dorongan instinktual) dan superego (dorongan untuk mengikuti norma masyarakat), pengalaman masa mendatang hanya pengulangan dari pengalaman masa lalu
     Ego adalah :
-          Paham akan realitas dan logika
-          Mediator antara id dan superego
-          Berfungsi untuk menunda pemuasan sesuai situasi (reality principle)           
·         Superego – hasil interaksi dengan dunia sekitarnya
-       Internalisasi nilai dan moral dari lingkungan sosial
-          Bersifat utopis (utopia)
-          Berfungsi merintangi impuls dari id
-          Dibedakan menjadi dua yaitu : ego ideal (apa yang semestinya/ idealnya dilakukan) dan conscience (apa yang tidak boleh dilakukan)
-          responsible for guilt
   Id (Das Es) - instinctual drives present at birth
-          Bekerja menurut the pleasure principle
-          Memiliki 2 proses : tindakan refleks (reaksi otomatis),proses primer (penurunan ketegangan dengan cara membentuk khayalan tentang objek yang dapat menghilangkan ketegangan
Mekanisme pertahanan diri tujuannya untuk melindungi ego dan mengurangi kecemasan .Jenis-jenis mekanisme pertahanan diri:
1.      Represi: menekan impuls ke bawah sadar
2.      Regresi: mundur ke cara di masa lalu
3.      Reaction Formation: mengganti impuls dengan kebalikannya
4.      Fiksasi: berhenti di satu fase tertentu karena fase berikutnya menimbulkan kecemasan
5.      Rasionalisasi: menyepelekan hal-hal yang besar atau sulit, serta menganggap besar atau penting hal-hal yang kecil atau mudah dengan argumentasi yang seakan-akan rasional.
6.      Displacement: mengalihkan pada objek lain yang lebih memungkinkan
7.      Proyeksi: memproyeksikan impulsnya pada orang lain (seolah-olah orla yang memiliki impuls tersebut)
Tahap Perkembangan dalam teori Sigmud Freud  yaitu :
1.      Tahap oral (0-1 tahun) : Perilaku menghisap & menggigit.Jika tidak terpenuhi: Oral passive personality (kurang terbuka, tidak asertif) dan Oral aggressive personality (suka mendebat atau ngeyel, sarkatis, mencaci)
2.      Tahap anal (1-3 tahun) : Perilaku buang air besar dan kecil.Jika tidak diajarkan ® anal aggressive personality (tidak rapi, jorok, sembarangan, seenaknya) dan jika terlalu keras diajarkan ® anal refentif personality (kurang berani, pelit, kurang spontan)
3.      Tahap phalik (3-5 tahun) : Kenikmatan pada perilaku yang berhubungan dengan alat kelamin.Oedipus and Electra Complexes. Jika dilarang: withdrawal (menarik diri dari hubungan       heteroseksual) sangat feminin & cenderung tidak tertarik pada lawan jenis
4.      Tahap laten (5-13 tahun) : Perilaku, dorongan seks ditekan (masa tenang)
5.      Tahap genital (>13 tahun) : Perilaku: mulai tertarik pada lawan jenis dan dorongan seksual mulai timbul secara nyata.

·