·
Allport
Kepribadian menurut Allpot sebagai
organisasi dinamis dari sistem psikofisik seseorang yang menentukan perilaku
dan pikiran dari orang lain. Orang yang sehat secara psikologis kebayakkan
termotivasi oleh proses yang disadari; mempunyai perluasan atas rasa tentang
diri; berhubungan dengan kasih sayang dengan orang lain; menerima diri mereka
apa adanya;mempuyai persepsi realistis mengenai dunia; serta memiliki
wawasan,humor dan filosofi kehidpan yang menyeluruh. Secara umum
teori Allport memberi
definisi yang positif terhadap manusia, teori Allport itu telah membantu
manusia untuk melihat diri sendiri sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan.
Hal tersebut terlihat dari teorinya, yaitu ”gambaran kodrat manusia adalah
positif, penuh harapan dan menyanjung-nyanjung”. Memandang satu pribadi positif
dan apa adanya merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan
dan kekuasan dari teori Allport.
Kemudian Allport juga berpendapat
bahwa kepribadian yang neurotis dan kepribadian yang sehat merupakan hal yang
mutlak terpisah. Namun dalam hal ini tang menjadi kelebihan Allport adalah
tentang antisipasi, Dalam teori Allport antisipasi adalah penting untuk
menentukan siapa dan apakah kita ini, dalam membentuk identitas diri kita.
Dalam teori Allport juga memandang
bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang,
dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat
bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.
Perkembangan Proprium
Allport mengemukakan bahwa semua
fungsi diri atau fungsi ego yang telah dijelaskan disebut dengan fungsi
proprium dari kepribadian. Fungsi-fungsi ini termasuk perasaan jasmaniah,
identitas diri, harga diri, perluasan diri, rasa keakuan, pemikiran rasional,
gambaran diri, usaha proprium, gaya kognitif dan fungsi mengenal. Semuanya
merupakan bagian yang sebenarnya dan vital dari kepribadian. Fungsi-fungsi
tersebut sama-sama memiliki suatu arti fenomenal dan “ makna penting”.
Fungsi-fungsi itu bersama disebut sebagai proprium. Proprium itu tidak dibawa
sejak lahir, melainkan berkembang karena usia.
Allport menunjukkan tujuh aspek
dalam perkembangan proprium atau ke-diri-sendiri-an (self hood). Selama 3 tahun
pertama, tiga aspek muncul, yakni : rasa diri jasmaniah, rasa identitas-diri
berkesinambungan dan harga-diri atau rasa bangga. Antara usia 4 sampai 6 tahun,
dua aspek lainnya muncul, yakni : perluasan diri (the extension of self), dan
gambaran diri. Suatu waktu antara usia 6 dan 12 tahun, anak mengembangkan
kesadaran-diri sehingga ia dapat menanggulangi masalah-masalahnya dan akal
pikiran. Selama masa remaja, munculah intensi-intesi, tujuan-tujuan jangka
panjang, dan cita-cita yang masih jauh. Aspek-aspek ini disebut usaha proprium.
Dengan penjelasan seperti dia atas,
Allport ingin menghindari pendapat yang mengundang pertanyaan dari banyak
teoritikus yang menyatakan bahwa diri atau ego itu serupa manusia mikro (homunculus)
atau “manusia yang berada di dalam dada” yang melakukan tugas
mengorganisasikan, memegang kendali dan menjalankan sistem kepribadian. Ia
mengakui pentingnya semua fungsi psikologis yang bersumber pada diri dan ego,
namun ia berusaha keras menghindari teori yang memandang diri dan ego sebagai
pelaku atau penggerak kepribadian. Bagi allport, diri dan ego dapat digunakan
sebagai kata sifat untuk menunjukkan fungsi-fungsi proprium di dalam seluruh
bidang kepribadian.
Allport
menidentifikasikan enam kriteria kepribadian yang matang. Kriteria yang pertama
adalah perluasan diri. Pribadi yang matang akan mencari untuk mengidentifikasi
diri dan berpatisipasi dalam kejadian yang terjadi di luar diri mereka,meraka
tidak berpusat pada diri sendiri seta mampu terlibat dalam masalah dan
aktifitas yang tidak berpusat pada diri sendiri.
Kedua, kepribadian yang matang memiliki karakter berupa
“hubungan yang hangat dengan orang lain”. Mereka mempunyai kapasitas untuk
mencintai orang lain dalam cara-cara intim dan simpatik dengan orang lain.
Manusia yang sehat secara psikologis memperlakukan orang lain dengan rasa
hormat, serta menyadari bahwa kebutuhan, keinginan dan harapan orang lain merupakan hal yang
tidak sepenuhnya asing dengan milik meraka sendiri.
Ketiga adalah keamanan emosional atau penerimaan diri.
Pribadi yang matang menerima diri sendiri mereka apa adanya, dan memiliki apa
yang disebut keseimbangan emosional. Manusia yang sehat secara psikologis tidak
akan menjadi terlalu sedih apabila terdapat hal-hal yang berjalan diluar
rencana. Mereka tidak akan berkutat dengan gangguan kecil serta menyadari bahwa
rasa frustasi dan ketidaknyamanan merupakan bagian dari hidup.
Keempat, manusia yang sehat secara pskologis juga
memiliki persepsi yang realistis mengenai lingkungan disekitarnya. Mereka tidak
hidup dalam dunia fantasi. Mereka berfokus terhadap masalah dibanding
pribadi,dan lebih berinteraksi dengan dunia yang dilihat kebanyakkan orang.
Kelima adalah insight dan humor. Pribadi yang matang
mengenal dirinya sendiri sehingga tidak mempunyai kebtuhan untuk
mengatribusikan kesalahan dan kelemaghan orang lain. Mereka juga mempunyai
selera humor yang tidak kasar dan sesuai dengan kapsitas. Manusia yang sehat
dapat melihat hal-hal yang absurd dan mustahil dalam kehidupan serta tidak
mempunyai kebutuhan untuk berpu-pura atau memakai topeng dalam kehidupan
meraka.
Keenam
adalah filosofi kehidupan maksudnya adalah manusia dengan sikap yang matang dan
filosfi kehidupan yang integral, mempunyai kesadaran yang berkembang dengan
baik dan kemungkinan besar memiliki hasrat untul melayani orang lain.
Struktur dan Dinamika Kepribadian
Organisasi dinamis dalam
seseorang yang terdiri dari sistem-sistem psikofisis yang menentukan keunikan
penyesuaian dirinya dengan lingkungan. Dua hal yang menjadi tekanan utama
adalah kepribadian merupakan sesuatu yang berkembang dan unsur-unsurnya saling
terkait. Dalam pencarian definisi kepribadiannya Alllport dengan hati-hati
menyadari istilah karakter dan temperamen. Karakter (watak) adalah segi
kepribadian yang dinilai. Seseorang sering dinilai memiliki karakter baik atau
buruk.sedangkan Temperamen adalah disposisi yang erat kaitannya dengan faktor
biologis atau fisik. Dalam hal ini hereditas memainkan peranan penting dan
bersama intelegensi dan fisik membentik kepribadian.
Sifat-sifat dan Disposisi-disposisi Personal
Sifat adalah
Kecenderenungan untuk berespons dengan cara tertentu ; tendensi neuropsiki.
Sifat bukanlah bentukan konsep abstrak lewat sebuah pengamatan melainkan
kenyataan objektif. Selain itu sifat juga bukanlah sekedar eksistensi nominal.
Sifat umum : ciri-ciri (sifat) yang terdapat pada banyak orang.Disposisi
Personal: keunikan-kekhususan (sifat) pada individu.
Hubungan Sifat, Kebiasaan, Sikap dan Tipe
Keempat hal tersebut
merupakan kecenderungan (predisposisi) yang unik, hasil dari faktor genetik dan
pembelajaran dan mendorong/menuntun tingkah laku seseorang .
-
Kebiasaan: Kurang lebih umum ( sifat /trait
paling umum) , respons khusus pada stimulus tertentu, kurang evaluatif.
-
Sikap : lebih umum dari kebiasaan, penekanan
segi lingkungan (kecenderungan untuk berespon positif atau negatif terhadap
objek tertentu), paling evaluatif.
-
Tipe: Abstraksi/pengelompokan sifat-sifat;
mementingkan keajegan/keteraturan sekumpulan sifat. Akan tetapi tipe
menyembunyikan (sifat)keunikan pribadi dan menunjukan perbedaan perbuatan yang
tidak begitu cocok dengan kenyataan.
Disposisi Pokok, Disposisi Sentral dan Disposisi Sekunder
Disposisi
pokok adalah sesuatu yang begitu umum sehingga dapat ditemukan pada setiap
individu. Disposisi sentral adalah kecenderungan karakter yang kuat (khas) pada
seseorang. Disposisi Sekundera adalah
Berfungsi terbatas, kurang menentukan dalam deskripsi kepribadian dan lebih
terpusat pad respon yangt dicocokinya.
Dua kekhususan teori
Allport adalah penolakannya pada masa lalu yang mengambil bagian penting dalam
motivasi dan ketegasannya dalam proses kognitif seperti intensi, perencanaan
pada motivasi orang dewasa. Apa yang dilakukan oleh individu adalah kunci
petunjuk yang penting tentang bagaimana orang bertingkah laku sekarang. Allport
mencari ke masa depan apa yang diharapkan oleh individu.
Perkembangan Kepribadian Self
Self merupakan
satu-satunya sepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self dibentuk
melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang
tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten.
Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self
dapat berubah sebagai akibat kematangan biologic dan belajar. Konsep self
menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri cerdas,
menyenangkan, jujur, baik hati dan menarik.
Peranan Positif Regards
Dalam hidupnya, manusia selalu mempunyai perasaan
dan kebutuhan untuk dicintai, disukai dan diterima oleh orang lain.dan oleh
karena itu self akan berkembang secara utuh-keseluruhan, menyentuh semua
bagian-bagian jika tercapai.
Ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
1) Keterbukaan terhadap pengalaman (openness to experience)
adalah salah satu dari lima wilayah utama kepribadian yang ditemukan oleh para psikolog. Keterbukaan
aktif melibatkan imajinasi, estetika sensitivitas, perhatian terhadap perasaan
batin, preferensi untuk berbagai, dan keingintahuan intelektual. Sebagian besar
psikometrik penelitian telah menunjukkan bahwa kualitas ini
secara statistik berkorelasi. Dengan demikian, keterbukaan dapat dipandang
sebagai ciri kepribadian global yang terdiri dari satu set ciri-ciri khusus,
kebiasaan, dan kecenderungan yang berkumpul.
2) hidup menjadi (existential living)
sebagian didasarkan pada eksistensial keyakinan bahwa manusia sendirian di dunia.
Perasaan kesendirian ini menyebabkan perasaan ketakbermaknaan yang dapat
diatasi hanya dengan orang itu sendiri menciptakan nilai-nilai dan makna.
Ini menunjukkan bahwa dalam membuat pilihan-pilihan kita sendiri kita menerima
tanggung jawab penuh atas hasil dan menyalahkan siapa pun kecuali diri kita
sendiri jika hasilnya kurang dari apa yang diinginkan.
3) keyakinan organismik (organismic trusting)
Mempercayai seseorang pikiran dan perasaan sebagai akurat. Lakukan apa
yang datang secara alami.
4) pengalaman kebebasan (experiental freedom)
Untuk mengakui kebebasan seseorang dan bertanggung jawab atas tindakan
sendiri.
5) kreativitas (creativity)
Full partisipasi di dunia, termasuk memberikan kontribusi bagi kehidupan
orang lain
Otonomi Fungsioanal
Otonomi fungsional memandang motivasi dewasa bermacam-macam, sistem self
sustaining, pertumbuhan sistem antecedent, tapi secara fungsional tak terkait.
Otonomi fungsional juga pendorong dan pembentukan perilaku masa kini dan lepas
lepas dari masa lalu. Apa yang dilakukannya semata-mata dikhususkan begitu saja
demi tujuan berbeda dari semula.
§ Perseverative Otonomi Fungsional : meliputi
bentuk-bentuk kecanduan,mekanisme sirkular, perbuatan yang diulang-ulang atau
secara rutin. Orang dewasa yang sehat ditandai dengan serangkaian sifat yang
teratur dan kongruen yang berfungsi sebagaian besar secara rasional dan sadar.
Maka untuk memahami orang dewasa maka harus memahami maksud dan aspirasi
mereka.
§ Propriate Otonomi Fungsional : meliputi minat-minat
yang dipelajari, nilai-nilai, sentimen-sentimen, motif-motif pokok, disposisi
pribadi, gambaran diri dan gaya hidup. Manusia selalu dalam proeses untuk
menjadi lebih integral dan daya penyatiu yang paling penting adalah propriate
function, dimana usaha mengejar tujuan yang membentuk kepribadian.
Perkembangan Kepribadian
Allport
melihat bahwa anak yang baru lahir sebagai seorang ciptaan keturunan, hanya
memiliki dorongan primitif, dan tingkah laku reflek ,tidak memiliki kepribadian
tapi memiliki potensi yang akan terpenuhi atau terbentuk pada saat pertumbahan
dan pematangannya. Dalam Perkembangan Proprium Allport membagi dalam beberapa
tahap sebagai berikut:
1) 0-3
tahun :
Pembanguanan
keadaran diri : sense of bodily self (enak tidak enak), perasaan
identitas diri berkelanjutan kesadaran sebagai subjek yang berkembang. Dalam
hal ini bahasa menjadi faktor yang penting. Harga diri atau kebanggaan sebagai
periode terakhir dimana anak ingin melakukan sesuatu, membuatnya terwujud, dan
mengontrol dunianya.
2) 4-6
tahun:
Perluasan
diri dan gambaran diri. Dalam perluasan diri, perasaan keterhubungan dengan
orang-orang dan hal-hal yang penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan
lingkungan tempat dia tumbuh terhubung sangat penting. Muncul perasaan lingkungan
tersebut adalah bagian dirinya. Gambaran diri; terkait dengan
penanaman-penanaman nilai, tangung jawab moral, intensi, tujuan dan pengetahuan
diri yang akan berperan mencolok dalam
kepribadiannya kelak.
3) 6-12
tahun:
Kesadaran
diri. Pengenalan kemampunan diri mengatasi persoalan-persoalan dengan alasan
dan gagasan karena anak bergerak dari lingkungan keluarga ke masyarakat.
4)
Remaja
Propriate striving, pembanguanan
tujuan dan rencana ke depan: intensi-intensi, long-range purposes,distant
goals.Persoalan utama berkaitan dengan identitas, ”apakah saya seorang anak
atau dewasa?”
5)
Kedewasaan
Menurut
Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat
yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkahlaku menurut
prinsip otonomi fungsional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar